SEJARAH DESA SABBANG PARU
Ada dua pendapat mengenai Sejarah Desa Sabbang Paru Kec. Lembang Kab. Pinrang.
Pendapat Pertama
Nama Sabbang Paru yang kita kenal sekarang ini adalah berasal dari bahasa bugis yaitu " SABBANG BARU " yang berarti Padang yang luas yang baru di temukan yang terletak di sebelah utara muara sungai maroneng oleh pemerintah Keturunan Bangsawan dari Kerajaan Bone, Kerajaan Gowa, Kerajaan Wajo. yang dalam perkembangannya dipengaruhi Intonasi dan dialek Bahasa Bugis dan merajuk pada Salah satu bentuk
Kuburan yang berbentuk Ko’bang, Kuburan orang yang mendiami padang tersebut sebelum Bangsawan – bangsawan itu datang sehingga menjadi “ SABBANG PARU ” yang pada waktu itu merupakan daerah Lili ( Daerah Binaan ) Galang – galang Desa Binanga Karaeng pada saat ini. Sejarahpun terus berotasi dan system dan tata Pemerintahan juga terus mengalami Perubahan sehingga Wilayah Sabbang Paru ( Dusun kajuangin ) yang merupakan Daerah Lili Galang - galang berubah status menjadi bagian Wilayah Kelurahan Tadokkong.
Pendapat Kedua
Nama Sabbang Paru yang kita kenal sekarang ini adalah berasal dari nama sebuah daerah (Kampung ) yang ada di Wilayah Kabupaten Wajo Sekarang yakni Kampung Sabbang Paru yang berada di sebelah selatan Kota Sengkang yang sekarang dikenal dengan Kecamatan Sabbang Paru.
Konon ceritanya pada Zaman Kerajaan dulu sebelum Belanda masuk ke Indonesia / Sul Sel sekitar tahun seribu Empat ratusan lebih,Seorang keturunan Kerajaan Wajo yang mengasingkan diri dari keluarga Kerajaan dan membawa Jowa’ / Sura Dau (bahasa Bugis) yang berarti Pengawal Peribadi / pengikut setia,membentuk satu Rombongan yang berjumlah sekitar Empat puluh sampai Seratus Orang, dan rombongan ini berjalan ke arah Labureng kesso (bahasa Bugis) yang berarti ke Arah Barat menelusuri dan melewati beberapa Hutan, Bukit,dan Sungai akhirnya sampailah disuatu Padang Rumput yang luas di dekat muara Sungai Maroneng, ditempat itulah rombongan ini Maddakka’ (bahasa Bugis) yang artinya Istirahat , dan melakukan kegiatan pertanian (bercocok Tanam),serta membuat Pemukiman/ Perkampungan. Karena suburnya wilayah itu mereka berhasil panen dengan sangat memuaskan akhirnya rombongan ini betah tinggal disitu dan Kampung ini diberilah Nama Kampung Sabbang Paru sesuai dengan Nama Kampung Asalnya.
Karena kesetiaan dan kejujurannya serta keberanian dan Kearifan yang dimiliki untuk memimpin Warganya, akhirnya kampung ini dikenal kesegala penjuru dan membentuk Pemerintahan tersendiri dengan sistim Kerajaan.
Puncak kejayaannya ketika Kerajaan ini berhasil menundukkan kerajaan kerajaan yang ada disekitarnya dan kembali bergabung / bernaung dibawah Pemerintahan Kerajaan Wajo Sala satu bukti peninggalannya yaitu adanya Kuburan Raja-raja / Bangsawan disamping Kubah Langkara yaitu tempat Imam yang dikenal orang sekarang dengan nama Ko’bbang yang terletak diujung Selatan Desa Sabbang Paru.( Langkara yaitu tempat Shalat Orang orang Bangsawan / keluarga Raja ).
Akhirnya kerajaan ini jatuh dan terlepas dari Pemerintahan Kerajaan Wajo, ketika Belanda masuk dan mengadu domba dengan Kerajaan kerajaan yang ada, dan masyarakatnyapun terpencar sebahagian bergeser kearah utara membentuk perkampungan yakni Kajuangin dan Kanipang pada waktu itu daerah ini menjadi daerah Lili ( Daerah Binaan ) Galang – galang Desa Binanga Karaeng pada saat ini.
Seiring perjalanan zaman yang terus mengalami suatu perubahan dan akhirnya pada tahun 1992 Sabbang Paru di persiapkan menjadi sebuah Desa yang wilayahnya Dusun kajuangin, dan sebagian wilayah Desa Binanga karaeng yaitu Dusun kanipang. dan pada tahun 1994 menjadi Desa Defenitif
yang kita kenal sekarang ini "DESA SABBANG PARU"sekaligus Pelantikan Kepala Desa Sabbang Paru yang ke-1 ( Satu ) H. PATURUSI oleh Bupati Pinrang H. A. FIRDAUS AMIRULLAH. Desa Sabbang Paru adalah salah satu Desa dari 16 Desa /Kelurahan yang ada di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Propinsi Sulawesi Selatan yang jaraknya dari Ibukota Kabupaten Pinrang sekitar 45 Km dan sekitar 2 Km dari jarak ibukota kecamatan Lembang. Yang memiliki 2 ( Dua ) Dusun yaitu : DUSUN KAJUANGIN terdiri 4 ( Empat ) RK dan DUSUN KANIPANG terdiri 2 ( Dua ) RK.